SUKSES SELALU BUAT REKAN-REKAN ALUMNI STM NEGERI CURUP

Sabtu, 06 November 2010

Dasar PLC Edisi Kedua


Software adalah perangkat lunak yang digunakan untuk melaksanakan pemrograman pada sebuah PLC.
Dengan software kita bisa menentukan program untuk kondisi tertentu pada peralatan yang telah kita pasang. Dalam bahasa pemrograman hal tersebut adalah berarti menggambarka kumpulan dari hubungan-hubungan rangkaian logika. Masing-masing program menjelaskan secara terpisah proses kontrol untuk sistem dan sebelum dieksekusi ditransfer dulu kedalam memori khusus dalam CPU. Jika diperlukan kita dapat memodifikasi program tersebut. Software yang digunakan dalam pemograman ini CX Programmer V.32 atau CX Programmer V.61 atau dapat juga menggunakan software Syswin.
Untuk dapat melakukan pemrograman kita harus mengetahui terlebih dahulu instruksi-instruksi dasar dari sebuah PLC.
Instruksi (perintah Program) dari setiap PLC biasanya hampir sama. Dibawah ini merupakan instruksi-instruksi dasar dari Omron Sysmac menurut aturan pemrograman dari omron, setiap akhir program dari sebuah PLC ada perintah atau intruksi dasar END. Pada programming console biasanya untuk mengakhiri sebuah program dengan cara pengetikan FUN (01). Apabila dilihat pada layar programming console akan terlihat END (01).
Untuk lebih jelasnya instruksi-instruksi dasar diatas dapat dilihat seperti dibawah ini :
? INSTRUKSI LOAD (ID):
Instruksi LOAD dibutuhkan jika urutan kerja (squence) dari suatu sistem kontrol hanya membutuhkan suatu kondisi logic saja dan dituntut harus mengeluarkan suatu output.
Logika dari LOAD adalah seperti kontak NO (Normally Open) sebuah relay. Ladder diagram simbol untuk sebuah LOAD (LD) adalah :
Operand data area sebuah LOAD (LD)
B : Bit
IR, SR, AR, HR, TC, LR, TR

Dasar PLC Edisi Pertama


. PLC (Programmable Logic Controller)
PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu alat yang berfungsi sebagai kendali terprogram secara logika yang dapat digunakan untuk melakukan kendali, baik penerangan maupun tenaga. Karena sifatnya dapat diprogram, maka PLC ampu melakukan kendali secara otomatis yang dapat diterapkan pada rangkaian sederhana maupun pada rangkaian yang rumit. Pada modul ini akan dibahas PLC produk OMRON jenis CPM2A dan PLC ZEN OMRON yang merupakan simulasi program. Konstruksi kedua PLC tersebut dapat di lihat pada gambar berikut ini.




Satu unit PLC terdiri dari bagian hardware dan software. Hardware adalah semua komponen yang ada di mesin PLC, baik komponen mekanik maupun elektronik. Hardware ini terdiri dari bagian-bagian lainnya seperti :
? CPU (Central Processing Unit) merupakan unit pemroses data yang digunakan untuk melakukan pengolahan data dalam PLC. Central Processing Unit ini merupakan sebuah mikroprosesor.
? Memori merupakan bagian dari PLC yang dapat membaca atau menyimpan data baik sementara ataupun tetap sesuai dengan jenis memorinya. Ada beberapa jenis memori yaitu : RAM, ROM, EPROM dan EEPROM
• RAM (Random Access Memory) adalah memori yang dapat dibaca dan ditulis.
• ROM (Read Only Memory) adalah memori yang dapat membaca
• EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori yang dapat diprogram dengan eprom writer
• EEPROM (Electrical Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memory untuk penyimpananyang permanen dan sekaligus dapat diubah dengan mudah.
? Inputinterface atau signal input dapat berupa limit switch sensor photoelectric switch, proximity switch, push botton dan lain sebagainya. Signal input ini berfungsi untuk memberitahukan kepada PLC tentang status dari sistem yang dikontrol.




? Output atau signal output dapat berupa silinder pneumatik, motor listrik, heater, selenoid, lampu, led display,

Pengantar PLC Edisi Pertama

a. PLC (Programmable Logic Controller)
PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu alat yang berfungsi sebagai kendali terprogram secara logika yang dapat digunakan untuk melakukan kendali, baik penerangan maupun tenaga. Karena sifatnya dapat diprogram, maka PLC ampu melakukan kendali secara otomatis yang dapat diterapkan pada rangkaian sederhana maupun pada rangkaian yang rumit. Pada modul ini akan dibahas PLC produk OMRON jenis CPM2A dan PLC ZEN OMRON yang merupakan simulasi program. Konstruksi kedua PLC tersebut dapat di lihat pada gambar berikut ini.




Satu unit PLC terdiri dari bagian hardware dan software. Hardware adalah semua komponen yang ada di mesin PLC, baik komponen mekanik maupun elektronik. Hardware ini terdiri dari bagian-bagian lainnya seperti :
? CPU (Central Processing Unit) merupakan unit pemroses data yang digunakan untuk melakukan pengolahan data dalam PLC. Central Processing Unit ini merupakan sebuah mikroprosesor.
? Memori merupakan bagian dari PLC yang dapat membaca atau menyimpan data baik sementara ataupun tetap sesuai dengan jenis memorinya. Ada beberapa jenis memori yaitu : RAM, ROM, EPROM dan EEPROM
• RAM (Random Access Memory) adalah memori yang dapat dibaca dan ditulis.
• ROM (Read Only Memory) adalah memori yang dapat membaca
• EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori yang dapat
diprogram dengan eprom writer
• EEPROM (Electrical Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memory untuk penyimpananyang permanen dan sekaligus dapat diubah dengan mudah.
? Inputinterface atau signal input dapat berupa limit switch sensor photoelectric switch, proximity switch, push botton dan lain sebagainya. Signal input ini berfungsi untuk memberitahukan kepada PLC tentang status dari sistem yang dikontrol.




? Output atau signal output dapat berupa silinder pneumatik, motor listrik, heater, selenoid, lampu, led display, motor starter, dan sebagainya.



Software adalah perangkat lunak yang digunakan untuk melaksanakan pemrograman pada sebuah PLC.
Dengan software kita bisa menentukan program untuk kondisi tertentu pada peralatan yang telah kita pasang. Dalam bahasa pemrograman hal tersebut adalah berarti menggambarka kumpulan dari hubungan-hubungan rangkaian logika. Masing-masing program menjelaskan secara terpisah proses kontrol untuk sistem dan sebelum dieksekusi ditransfer dulu kedalam memori khusus dalam CPU. Jika diperlukan kita dapat memodifikasi program tersebut. Software yang digunakan dalam pemograman ini CX Programmer V.32 atau CX Programmer V.61 atau dapat juga menggunakan software Syswin.
Untuk dapat melakukan pemrograman kita harus mengetahui terlebih dahulu instruksi-instruksi dasar dari sebuah PLC.
Instruksi (perintah Program) dari setiap PLC biasanya hampir sama. Dibawah ini merupakan instruksi-instruksi dasar dari Omron Sysmac menurut aturan pemrograman dari omron, setiap akhir program dari sebuah PLC ada perintah atau intruksi dasar END. Pada programming console biasanya untuk mengakhiri sebuah program dengan cara pengetikan FUN (01). Apabila dilihat pada layar programming console akan terlihat END (01).
Untuk lebih jelasnya instruksi-instruksi dasar diatas dapat dilihat seperti dibawah ini :


? INSTRUKSI LOAD (ID):
Instruksi LOAD dibutuhkan jika urutan kerja (squence) dari suatu sistem kontrol hanya membutuhkan suatu kondisi logic saja dan dituntut harus mengeluarkan suatu output.
Logika dari LOAD adalah seperti kontak NO (Normally Open) sebuah relay. Ladder diagram simbol untuk sebuah LOAD (LD) adalah :

Operand data area sebuah LOAD (LD)
B : Bit
IR, SR, AR, HR, TC, LR, TR

? INSTRUKSI LOAD NOT (LD NOT):
Instruksi LOAD NOT dibutuhkan jika urutan kerja (Squence) dari suatu sistem konteol hanya membutuhkan suatu kondisi logic saja dan dituntut harus mengeluarkan suatu output.
Logika dari LOAD NOT adalah seperti kontak NC (Normally Close) sebuah relay. Ladder diagram simbol untuk sebuah LOAD NOT (LD NOT) adalah :
Gambar 1.7 :
Simbol ladder diagram LOAD NOT [2]
Operand data area sebuah LOAD NOT (LD NOT)
B : Bit
IR, SR, AR, HR, TC, LR, TR

? INSTRUKSI AND :
Instruksi AND dibutuhkan jika urutan kerja (squence) dari suatu sistem kontrol membutuhkan lebih dari satu kondisi logic dan dituntut harus mengeluarkan suatu output.
Logika dari AND adalah seperti kontak NO (Normally Open) sebuah relay.
Ladder diagram simbol untu nsebuah And adalah :
Gambar 1.8 :
Simbol ladder diagram AND [2]
Operand data area sebuah AND :
B : Bit
IR, SR, AR, HR, TC, LR, TR

? INSTRUKSI AND NOT :
Instruksi AND NOT dibutuhkan jika urutan kerja (squence) dari suatu sistem kontrol membutuhkan lebih dari suatu kondisi logic dan dituntut harus mengeluarkan suatu output.
Logika dari AND NOT adalah seperti kontak NC (Normally Close) sebuah relay.
Ladder diagram simbol untuk sebuah AND NOT adalah :
Gambar 1.9 :
Simbol ladder diagram AND NOT [2]

Operand data area sebuah AND NOT :
B : Bit
IR, SR, AR, HR, TC, LR, TR

? INSTRUKSI OR :
Instruksi OR dibutuhkan jika urutan kerja (squence) dari suatu sistem kontrol hanya membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic untuk mengeluarkan suatu output.
Logic dari OR adalah seperti kontak NO (Normally Open) sebuah relay.
Ladder diagram symbol untuk sebuah OR adalah:
Gambar 1.10 :
Simbol ladder diagram [2]

Operand data area sebuah OR
B : Bit
IR, SR, AR, HR, TC, LR, TR

? INSTRUKSI OR NOT :
Instruksi OR NOT dibutuhkan jika urutan kerja (squence) dari suatu sistem kontrol hanya membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic untuk mengeluarkan suatu output.
Logika dari OR NOT adalah seperti kontak NC (Normally Close) sebuah relay.
Ladder diagram simbol untuk sebuah OR NOT adalah :
Gambar 1.11 :
Simbol ladder diagram OR NOT [2]

Operand data area sebuah OR NOT :
B : Bit
IR, SR, AR, HR, TC, LR, TR

? INSTRUKSI OUT :
Instruksi OUT berfungsi untuk mengeluarkan output, jika kondisi logika ladderdiagram telah terpenuhi.
Ladder diagram simbol untuk sebuah OUT adalah :
Gambar 1.12 :
Simbol ladder diagram OUT [2]
Operand data area sebuah OUT :
B : Bit
IR, HR, LR, TR

? INSTRUKSI OUT NOT
Instruksi OUT NOT berfungsu untuk mengeluarkan output, Jika semua kondisi logika ladder diagram tidak terpenuhi.
Ladder diagram simbol untuk sebuah OUT NOT adalah :
Gambar 1.13 :
Simbol ladder diagram OUTNOT [2]
Operand data area sebuah OUT NOT :
B : Bit
IR, HR, LR, TR

? INSTRUKSI SET dan RESET :
Instruksi SET adalah seperti instruksi OUT. Perbedaannya adalah pada SET, bit yang menjadioperand-nya akan bersifat latching (mempertahankan kondisinya), artinya bit-nya akan tetap dalam kondisi ON walaupun kondisi inputnya sudah OFF.
Untuk mengembalikan ke kondisi OFF harus menggunakan instruksi RESET.
Ladder diagram simbol untuk sebuah SET dan RESET adalah :




Gambar 1.14 : Simbol ladder diagram SET dan RESET [4]
Operand data area sebuah SET dan RESET :
B : Bit
IR, HR, LR, TR

? INSTRUKSI AND LOAD (AND LD) :
Instruksi AND LOAD (AND LD) digunakan untuk kondisi logika ladder diagram yang khusus, seperti gambar dibawah ini :
Gambar 1.15 :
Simbol ladder diagram AND LOAD [2]

Operand data area sebuah AND LOAD (AND LD) :
B : Bit
IR, SR, AR, HR, TC, LR

? INSTRUKSI OR LOAD (OR LD) :
Instruksi OR LOAD (OR LD) digunakan untuk kondisi logika ladder diagram yang khusus, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 1.16 :
Simbol ladder diagram OR LOAD [2]

Operand data area sebuah OR LOAD (OR LD) :
B : Bit
IR, SR, AR, HR, TC, LR

? Instruksi untuk ladder diagram yang bercabang (branching instruction)
Untuk Pemrograman yang sulit atau kompleks, banyak dijumpai ladder diagram dengan banyak titik percabangan. Instuksi yang digunakan untuk percabangan adalah TR bit. Untuk PLC Omron TR bit ini ada 8 buah yaitu TR 0 sampai TR 7. Instruksi ini diperlukan karena ladder diagram yang bercabang logikanya berubah lain dari pada umumnya, logika bit-nya (on/off-nya) telah dipindahkan secara semu ke bagian kanan dari titik percabangan, lihat gambar di bawah ini :




Gambar 1.17 : Simbol ladder diagram bercabang [2]

? Interlock IL (02) dan Interlock ILC (03)
Instruksi Interlock IL (02) dan Interlock Clear ILC (03) adalah merupakan instruksi yang sepasang. Apabila ada interlocks, maka harus ada instruksi penutupnya yaitu Interlocks Clear ILC (03).
Ladder diagram yang brada dalam wilayah antara IL (02) dan ILC (03) tidak akan bekerja jika IL (02) belum bekerja.
Sebagai contoh ladder diagram dengan program interlocks adalah :








Gambar 1.18 : Simbol ladder diagram interlock [8]

? Instruksi JUMP JMP (04) XX dan JUMP END JME (05) XX
Instruksi diatas mirip dengan instruksi Interlock IL (02) dan Interlock Clear ILC (03), perbedaannya adalah jika kondisi JMP (04) sudah OFF, kondisi logika output ladder diagram yang berada diantara instruksi JMP(04) dan JME (05) yang mempunyai logic 1 (ON) akan tetap ON (latching), walaupun kondisi input logic-nya sudah OFF. Instruksi JMP (04) dapat dilakukan berulang-ulang dengan nomor BCD (Binary Code Desimal) yang sama dan satu nomor BCD untuk JME (05). Jadi tidak boleh ada nomor BCD yang sama untuk instruksi JME (05).
Sebagai contoh ladder diagram dengan program JUMP (04) dan JUM END (05) adalah :